Rabu, 05 Desember 2012

(Tugas Membuat Jurnal) BAB IV

BAB IV


ANALISIS  DATA  DAN PEMBAHASAN

Tabel Karakteristik Responden

Keterangan
Jumlah  Responden
1. Usia Pemilik / Pengelola
  a.      20   -   30 tahun
  b.  > 30   -   40 tahun
  c.  > 40   -   50 tahun
  d.  >  50  tahun

1 orang
8 orang
9 orang
1 orang
2.  Tingkat Pendidikan / Pengelola
  a.  SD
  b.  SLTP
  c.  SMA
  d.  Sarjana

6 orang
2 orang
6 orang
5 orang
3.  Masa Kerja
   a.   1     -      5  tahun
   b.   6     -    10  tahun
   c.   11   -    15  tahun
   d.   16   -    20  tahun
   e.      >       20  tahun

7 orang
6 orang
4 orang
1 orang
1 orang
4. Yang Merintis Usaha
  a.  Orang tua
  b.  Suami
  c.  Diri Sendiri
  d.  Bersama  orang lain

4 orang
2 orang
     12 orang
1 orang
5. Bidang Usaha
   a.  Sepatu / sandal
   b.  Percetakaan
   c.  Keramik
   d.  Konveksi
   e.  Aneka Usaha lain

2 orang
4 orang
2 orang
3 orang
9 orang
6. Pengalaman sebelum menekuni Usaha
   a.  Berpengalaman
   b.  Tidak berpengalaman

11 orang
8   orang
                          

1.Analisis Data
1.2.  Gambaran Industri Aneka dan Tekstil Yang Telah dinilai Potensial
a.  Aspek Permodalan
              Sebagian besar permodalan bersumber dari milik sendiri yaitu 57,89 %, sehingga umumnya perusahaan kecil tidak berpengaruh adanya kenaikan nilai dollar dan  adanya kenaikan suku bunga bank. Modal rata-rata yang dimiliki Rp. 50.000.000,0 s/d Rp. 100.000.000,-. Umumnya industri kecil  kurang memiliki akses memperoleh pinjaman, hal ini disebabkan dokumentasi atas kegiatan belum memadai, khususnya berkaitan dengan pembukuan, oleh karena itu pengelola tidak memiliki informasi yang cukup mengenai kinerja financial usaha yang dicapai. Dengan demikian akan terjadi kesulitan melakukan pinjaman di bank  atau proposal yang diajukan untuk memperoleh dana sangat diragukan validitasnya.
    Modal pinjaman sebagian kecil dibiayai dengan kredit perbankan  yaitu 15,79 % . apabila perusahaan mengalami kesulitan uang, maka alternatif yang dilakukan adalah memprioritaskan kebutuhan mendesak dan menundah kebutuhan lainnya. Semakin perusahaan tahu akses modal cenderung untuk memanfaatkannya, tanpa dipertimbangkan rencana dan tujuan penggunaan yang jelas, sehingga terlalu banyak kewajiban atau hutang yang harus dibayar sementara pendapatannya tetap, walaupun pendapatannya naik, tapi kurang proposional dengan hutang yang dibayar. Secara umum perusahaan sudah memisahkan keuangan keluarga dan keuangan perusahaan.
               Industri kecil umumnya, kurang setuju adanya kerjasama dengan pihak lain dalam hal permodalan, hal ini dilakukan karena adanya kekawatiran adanya ikut campur dalam pengelolaan usahanya dan pada akhirnya akan mengusai usahanya.

b. Aspek Produksi 
1. Desain produk    
Desain    produk cenderung selalu berubah,hanya meniru produk lain yang sudah ada dipasaran, perusahaan kurang berani mengubah desain produknya karena takut kehilangan pasar, sehingga sebagian besar membuat desain produknya hanya mengikuti order dari pembelinya atau melakukan variasi produk sesuai dengan kebutuhan pasar, sering melakukan pengawasan pasar serta melakukan penetapan waktu produksi untuk menghadapi permintaan produk.
 2. Bahan Baku                                                                                                  
      Sumber bahan baku yang digunakan sebagian besar bahan baku lokal atau berasal dari daerah sekitarnya, pembelian bahan baku rata-rata secara tunai.  Karena tidak pernah membuat perjanjian secara tertulis  dengan supplier  untuk mendapatkan  bahan baku secara  kontiyu, sehingga bahan baku menjadi masalah yang serius di proses produksi ketika ada permintaan mendadak atau kelangkaan bahan baku di pasaran, tapi sebagian perusahaan telah melakukan persediaan bahan baku untuk menghadapi permintaan yang mendadak.
3. Tenaga Kerja
  Tenaga kerja yang ada pada industri aneka rata-rata berpendidikan rendah, untuk itu perusahaan selalu mendorong  karyawan bekerja lebih trampil dan menciptakan cara –cara kerja yang efisien. Pada umumnya pimpinan /pengelola perusahaan lebih mudah mengendalikan atau melakukan pengawasan tenaga kerja (karyawan), karena pimpinan langsung dapat memantau langsung terhadap  masing-masing  karyawan  ketika bekerja.  Yang perlu diperhatikan mengenai tenaga kerja, kurangnya tambahan pengetahuan dari pihak perusahaan atau bekerja sama dengan pihak  diluar perusahaan  untuk memberikan pelatihan atau memberikan pengetahuan bagaimana dapat bekerja yang produktif dan lebih baik.
4. Alat Produksi
                   Sebagian besar menggunakan alat produksi sederhana untuk proses produksi, umumnya mesin yang digunakan berumur tua, dan kurang didukung adanya sumber daya yang memadai, sehingga perusahaan  kurang  dapat menghasilkan produk yang bermutu tinggi, dan terjadi produktivitas rendah yang berakibat terjadi biaya tinggi, dan akhirnya  perusahaan kecil kalah bersaing harga dengan perusahaan menengah dan besar, disamping itu perusahaan kurang mampu mengakses informasi yang berkaitan dengan hasil penelitian pusat litbang dan perguruan tinggi.

c. Aspek  Pemasaran  
          Gambaran penggunaan saluran distribusi pemasaran atau penjualan yang dilakukan selama ini dapat dilihat tabel. Saluran distribusi yang dilakukan sebagian besar pemasaran produk aneka umumnya masih menggunakan pendekatan tradisional, mendistribusikan barangnya terbatas pada penyalur yang dikenal, kurang mengetahui distribusi lanjutan  atas produknya. Kecenderungan cara memasarkan produk melalui pesanan, bila produk telah terjual, penjual cukup puas dan akses ke pasar mudah dilakukan,  sebenarnya pasar yang dicapai terbatas, dan kurang dapat berkembang, hal ini dibuktikan adanya cukup puas bila produknya terjual .
          Secara umum perusahaan belum menggunakan sarana promosi penjualan secara tepat, cara promosi penjualan yang dilakukan  sebagian besar melalui merk yang ada pada kemasan produk,  adapun pameran belum banyak diikuti, hal ini sebabkan karena faktor biaya pameran relatif tinggi bagi usaha kecil.

d. Aspek Kewirausahaan
            Kecenderungan perusahaan memiliki percaya diri tanpa bantuan orang lain usahanya dapat berjalan terus, terdapat upaya untuk memperbaiki kondisi perusahaan secara seksama, sehingga reputasi perusahaan sangat tergantung pada kemampuan yang dimiliki, sebenarnya terdapat inisiatif untuk memajukan perusahaan, hanya karena terbatas pengetahuannya, maka seringkali hal yang dilakukan sebenarnya sudah lama dilakukan pihak lain.. Hal ini seharusnya pemerintah memberikan batasan produk-produk tertentu yang diperbolehkan produksi hanya perusahaan kecil, untuk perusahaan besar dan menengah tidak diperbolehkan, atau ada kebijakan pemerintah untuk membangun jaringan usaha kecil  dengan usaha besar dalam hal memasarkan produk yang dihasilkan usaha kecil.

f.  Aspek Keunggulan Kompetitif (data pendukung)
Nilai keunggulan kompetitif menunjukkan kondisi yang menyebabkan  perusahaan beroperasi secara kontinyu di daerah tersebut dan mempunyai dasa operasi yang semakin kuat.  Berdasarkan  hasil perhitungan table diatas , Kualitas  produk dibandingkan dengan hasil industri sejenis  secara umum, perusahaan menilai hasil produksinya baik, bila dilihat dari sisi ketahanan produk, daya tarik produk, desain produk, dan kemasan, ini menunjukkan tingkat percaya diri sangat tinggi bahwa hasil produksinya bila dibandingkan industri lain sejenis  lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar