Analisis Jurnal 1:
Judul
PENELITIAN POTENSI USAHA KECIL MENENGAH INDUSTRI DI KABUPATEN MALANG
PENELITIAN POTENSI USAHA KECIL MENENGAH INDUSTRI DI KABUPATEN MALANG
Tema
Tentang Potensi Industri Untuk Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Tentang Potensi Industri Untuk Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Oleh : Dra. Masiyah Kholmi,MM.Ak.
Latar Belakang Masalah
Otonomi daerah sejak 1 Januari 2001 mendorong pemerintah Kabupaten atau kota untuk melakukan penggalian daerah untuk peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) atau menggali potensi daerahnya sendiri. Implikasinya, identifikasi sector / subsektor andalan akan mendorong perencanaan pembangunan ekonomi daerah agar lebih terfokus pada sector tersebut. Penggalian potensi ekonomi daerah sangat penting dalam rangka menggairakan kegiatan perekonomian daerah tanpa banyak tergantung pada subsidi dari pusat. Secara teoritis peningkatan perekonomian masyarakat akan menyebabkan naiknya taraf hidup masyarakat yang pada akhirnya akan meningkatkan pendatapan asli daerah (PAD). Usaha kecil menengah merupakan sektor usaha yang memilki peran cukup tinggi dalam perekonomian daerah, terutama dalam penyediaan lapangan kerja. Namun demikian perkembangan usaha kecil menengah akhir-akhir ini cukup memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang merupakan hasil usaha menengah luar negeri. Kondisi demikian akan memperlemah posisi sector usaha kecil di pasar Indonesia . Semakin melemahnya posisi sector usaha kecil di pasar, dalam jangka panjang akan berdampak pada turunnya taraf hidup masyarakat serta bertambahnya pengangguran. Oleh karena diperlukan upaya-upaya yang mengarah pada pengembangan sector usaha kecil dalam rangka memperbaiki mutu produk atau jasa sehingga mampu bersaing di pasar. Upaya untuk memperbaiki mutu produk diperlukan pengelola usaha (manajemen) dengan baik, meliputi aspek permodalan, produksi, pemasaran, sumber daya mannusia, dan pembukuan.
Perumusan Masalah
a. Dapatkah informasi ini memberikan kepada perusahaan mengenai potensi dan kelemahan yang dimiliki perusahaan?
b. apakah penelitian tersebut dapat dijadikan pertimbangan untuk menentukan langkah yang dilakukan perusahaan dalam menghadapi permasalahan?
Tujuan
a. Mengkaji potensi industri kecil bidang usaha aneka dan industri tekstil dari
berbagai aspek
b. Menggali permasalahan yang dihadapi industri kecil
Sumber Jurnal
Analisis Jurnal 2:
Judul
MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKTIF MASYARAKAT MELALUI UKM
Tema
Pengembangan Ekonomi Lokal dan Industri Kecil dan Rumah Tangga
Latar Belakang Masalah
Pengembangan ekonomi lokal selain meningkatkan pendapatan masyarakat serta untuk meningkatkan jumlah konsumsi masyarakat dilakukan dengan cara meningkatkan kapasitas produktif masyarakat melalui industri kecil dan menengah yang sering dikenal dengan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Dalam hal ini diupayakan bahwa masyarakat diberi hak untuk turut serta didalam pembangunan untuk meningkatkan pola konsumtif sekaligus pola produktif. Pola produktif lokal ini secara praktek tidak terkena oleh imbas terpuruknya ekonomi global melalui berbagai investasi antar negara. Hal ini terjadi karena jumlah produksi terserap oleh konsumsi masyarakat secara lokal. Untuk itu pentingnya peningkatan masyarakat melalui peningkatan ekonomi lokal dengan mengembangkan kelembagaan masyarakat yang bersifat produktif dengan memberikan berbagai fasilitas yang menunjang keberadaan tersebut.
Pada masa krisis moneter, industri kecil dan menengah merupakan usaha yang tidak terkena imbas krisis karena serapan konsumsi adalah pada tingkat lokal dan sebagian besar bahan baku menggunakan bahan lokal. Selain itu, karakteristik usaha Industri Kecil dan Menengah ini adalah industri padat karya dimana banyak menggunakan tenaga kerja dibandingkan dengan modal. Sehingga secara ekonomi terjadi pemerataan pekerjaan dan pendapatan. Badan Pusat Statistik (2003) menyebutkan bahwa jumlah UKM tercatat 42,3 juta atau 99,90 % dari total jumlah unit usaha. UKM (Usaha Kecil dan Menengah) menyerap tenaga kerja sebanyak 79 juta atau 99,40 % dari total angkatan kerja. Kontribusi UKM dalam pembentukan PDB sebesar 56,70 %. Kemudian sumbangan UKM terhadap penerimaan devisa negara melalui kegiatan ekspor sebesar Rp 75,80 triliun atau 19,90 % dari total nilai ekspor.[1]
Dalam pengembangan ekonomi lokal terdapat berbagai kendala antara lain : permodalan, ketrampilan dan pemasaran. Banyak dari usaha kecil dan menengah tidak dapat bersaing akibat persoalan diatas. Permodalan yang rendah mempengaruhi peningkatan jumlah produksi yang akan terkait dengan jumlah tenaga kerja dan pendapatannya.[2] Ketrampilan merupakan bagian dari kinerja produksi yang mampu mempunyai daya saing pasar yang tinggi sehingga mampu untuk meningkatkan jumlah produksi. Hal ini yang masih perlu dikembangkan didalam masyarakat. Saat ini sering terjadi stagnasi ketrampilan produksi yang berakibat kualitas produksi yang tidak meningkat. Permasalahan lain adalah dari sisi pemasaran yang lemah sehingga produk tidak dapat diketahui oleh masyarakat secara luas.
Sampai saat ini meskipun masih banyak kendala dalam pengembangan industri Kecil dan Rumah Tangga (IKRT). Usaha ini mempunyai prospek yang baik dalam membantu peningkatan sumber dan pemerataan pendapatan bagi masyarakat. Oleh karena itu diperlukan penanganan dalam pengelolaan usaha industri kecil dan rumah tangga sehingga dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemerintah maupun masyarakat secara luas.
Perumusan Masalah
§ Waktu market entry and exit relatif singkat;
§ Manajemen bersifat manual;
§ Produktivitas usaha dan tenaga kerja (umumnya anggota keluarga) rendah;
§ Orientasi pasar sangat terbatas;
§ Pendidikan rata-rata manajer hanya tingkat Sekolah Dasar;
§ Usaha dibuat sebagai usaha sampingan.
§ Ketergantungan bahan baku impor yang tinggi (diperkirakan 30 – 60 %).
§ Daya saing industri masih relatif rendah.
§ Struktur industri masih lemah.
§ Penguasaan teknologi pada IKM belum optimal.
§ Ketersediaan tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan dunia usaha industri masih rendah.
Tujuan
- Untuk mengidentifikasi pola pengambilan keputusan oleh pelaku usaha dalam menetapkan jenis usaha industri kecil dan rumah tangga.
- Untuk memetakan (mapping) cara berpikir pengusaha, dalam pengambilan keputusan untuk menetapkan jenis usaha indsutri kecil dan rumah tangga.
Analisis Jurnal 3
Judul
SOLUSI MEMPERTAHANKAN PEREKONOMIAN MELALUI UKM
SOLUSI MEMPERTAHANKAN PEREKONOMIAN MELALUI UKM
Tema
Kebangkitan Ekonomi Nasional
Kebangkitan Ekonomi Nasional
Latar Belakang Masalah
Perekonomian Indonesia saat ini berusaha menggeliat untuk dapat
bangkit kembali setelah terpuruk atau krisis ekonomi dan sosial sejak tahun
1978 yang lalu. Melepaskan dari keterpurukan ekonomi memang tidak mudah,
apalagi bila dibayang-bayangi oleh ancaman kemungkinan terjadinya krisis
ekonomi jilid ke-2 di Asia yang menjadi kekhawatiran para menteri keuangan
negara-negara Asia yang bertemu pada pertengahan bulan Mei 2007 di Jepang.
Kekhawatiran terjadi kembali krisis ekonomi merupakan peringatan dini yang
harus ditindaklanjuti untuk menangkalnya, baik secara sendiri-sendiri maupun
bersama oleh negara-negara di Asia. Kebersaman antar negara Asia dalam
kontek globalisasi untuk mencegah krisis berikutnya akan sangat membantu
dalam hal ini Keichi Ohmae (2005) mengatakan bahwa ada empat faktor kunci
kehidupan bisnis dunia yang telah meraih posisi yang secara efektif tanpa
adanya batas, yaitu: komunikasi, modal, korporasi dan konsumen. Oleh karena
itu dapat disebutkan bahwa khusus untuk Indonesia diperlukan sesegera
mungkin melakukan upaya mengerakkan kegiatan sektor riil secara terencana
dan berkesinambungan. Ini artinya bahwa keberadaan institusi yang baik dan
kuat akan berdampak positif bagi pengembangan sektor ekonomi riil. Laporan
Word Bank (2006) menyebutkan bahwa ada petunjuk yang mendukung
pandangan bahwa institusi yang lemah dan tidak setara, memiliki pengaruh
kausatif atas instabilitas ekonomi. Karena upaya tersebut dipercaya akan dapat
meningkatkan aktivitas ekonomi di berbagai lapangan usaha dan wilayah,
sehingga menjadi barier bagi terjadinya krisis ekonomi jilid ke-2.
Salah satu bukti empiris adalah bahwa walaupun banyak hambatan,
sejak awal krisis ekonomi sepuluh tahun yang lalu sampai dengan saat ini roda
perekonomian Indonesia lebih banyak digerakkan oleh konsumsi masyarakat
dan ketangguhan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Oleh karena itu, upaya
pengembangan Usaha Kecil dan Menengah terutama yang banyak
mengandalkan sumberdaya lokal dan didukung oleh adanya institusi yang
handal, merupakan tumpuan dalam upaya memperbaiki kondisi sosial dan
ekonomi negara di masa mendatang.
Perumusan Masalah
Dengan terbentuknya Model Agribisnis yang didalamnya terdapat
klaster bisnis lidah buaya ini, diharapkan dapat mengembangkan usaha kecil
dan menengah terpadu yang mampu menjadi salah satu solusi untuk
memperbaiki kondisi sosial ekonomi Indonesia.
Tujuan
1) Menciptakan agroindustri berbasis lidah buaya terpadu dalam bentuk klaster
yang tangguh.
2) Memberikan nilai tambah ekonomis bagi komoditi lidah buaya
3) Menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat terutama pada beberapa
kawasan disekitar khatulistiwa yang berlahan gambut.
4) Meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani budidaya dan pelaku
industri pengolahan lidah buaya serta pihak lain yang terkait dengan
agribisnis lidah buaya
Sumber Jurnal
http://www.smecda.com/kajian/files/jurnal/_5_%20Jurnal_Agribisnis_Aloevera.pdf
BAB I
PENDAHULUAN
Sumber Jurnal
http://www.smecda.com/kajian/files/jurnal/_5_%20Jurnal_Agribisnis_Aloevera.pdf
Membuat Tulisan Baru yang Dianmbil dari 3 Jurnal diatas
Tema
ANALISIS PERANAN UKM DALAM MENGEMBANGKAN EKONOMI NASIONAL
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pengembangan ekonomi lokal selain meningkatkan pendapatan masyarakat serta untuk meningkatkan jumlah konsumsi masyarakat dilakukan dengan cara meningkatkan kapasitas produktif masyarakat melalui industri kecil dan menengah yang sering dikenal dengan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Usaha Kecil dan Menengah yang umumnya melibatkan banyak orang, baik sebagai pemilik usaha maupun tenaga kerja, tampaknya dipercaya banyak
pihak dapat menjadi solusi untuk mengerakkan aktivitas ekonomi riil di
Indonesia. Kendala yang dihadapi oleh UKM di Indonesia dalam mengemban
usahanya pada umumnya masih merupakan kendala klasik, seperti keterbatasan
akses terhadap sumber pendanaan dan pemasaran. Namun demikian, dibalik
kesulitan dana bagi pengembangan UKM terutama UKM pemula (start-up),
ternyata banyak diantara mereka yang produknya mempunyai keunggulan
komparatif.
Perumusan Masalah
- Kenapa UKM tetap bertahan dalam keadaan ekonomi nasional yang tidak baik?
- Bagaimana UKM bisa bersaing didalam keadaan ekonomi yang tidak mengalami perkembangan?
- Program apa yang dapat membantu pebisnis UKM?
Tujuan
Membangun UKM supaya menjadi pendorong perekonomian Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar