Sabtu, 13 Oktober 2012

(REVISI) Menganalisis Tiga Jurnal dan Membuat Jurnal


Analisis Jurnal 1:

Judul
PENELITIAN POTENSI USAHA KECIL MENENGAH  INDUSTRI DI KABUPATEN MALANG

Tema
Tentang Potensi Industri Untuk Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Oleh : Dra. Masiyah Kholmi,MM.Ak.

Latar Belakang Masalah
         Otonomi daerah sejak  1 Januari 2001 mendorong pemerintah Kabupaten  atau kota untuk melakukan penggalian daerah untuk peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) atau menggali potensi daerahnya sendiri. Implikasinya, identifikasi sector / subsektor  andalan akan mendorong perencanaan pembangunan ekonomi daerah agar lebih terfokus pada sector tersebut. Penggalian potensi ekonomi daerah sangat penting dalam rangka menggairakan kegiatan perekonomian daerah tanpa banyak tergantung pada subsidi dari pusat. Secara teoritis  peningkatan perekonomian masyarakat akan menyebabkan naiknya taraf hidup masyarakat yang pada akhirnya akan meningkatkan pendatapan asli daerah (PAD). Usaha kecil menengah merupakan sektor  usaha yang memilki peran cukup tinggi dalam perekonomian daerah, terutama dalam penyediaan lapangan kerja. Namun demikian perkembangan usaha kecil menengah akhir-akhir ini cukup memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang merupakan hasil usaha menengah luar negeri. Kondisi demikian akan memperlemah posisi sector usaha kecil di pasar  Indonesia. Semakin melemahnya posisi sector usaha kecil di pasar, dalam jangka panjang akan berdampak pada turunnya taraf hidup masyarakat serta  bertambahnya pengangguran. Oleh karena diperlukan upaya-upaya yang mengarah pada pengembangan sector usaha kecil dalam rangka memperbaiki mutu produk  atau jasa sehingga mampu bersaing di pasar. Upaya untuk memperbaiki mutu produk  diperlukan pengelola usaha (manajemen) dengan baik, meliputi  aspek permodalan, produksi, pemasaran, sumber daya mannusia, dan pembukuan.


Perumusan Masalah



        a. Dapatkah informasi ini memberikan kepada perusahaan mengenai potensi dan  kelemahan yang dimiliki perusahaan?
      b. apakah penelitian tersebut dapat dijadikan pertimbangan untuk menentukan langkah yang dilakukan perusahaan dalam menghadapi permasalahan?

Tujuan
a.  Mengkaji   potensi  industri kecil  bidang usaha  aneka dan industri tekstil dari
     berbagai aspek
b.  Menggali permasalahan yang dihadapi industri kecil

Sumber Jurnal



Analisis Jurnal 2:


Judul

MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKTIF MASYARAKAT MELALUI UKM

Tema

Pengembangan Ekonomi Lokal dan Industri Kecil dan Rumah Tangga

Latar Belakang Masalah


Pengembangan ekonomi lokal selain meningkatkan pendapatan masyarakat serta untuk meningkatkan jumlah konsumsi masyarakat dilakukan dengan cara meningkatkan kapasitas produktif masyarakat melalui industri kecil dan menengah yang sering dikenal dengan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Dalam hal ini diupayakan bahwa masyarakat diberi hak untuk turut serta didalam pembangunan untuk meningkatkan pola konsumtif sekaligus pola produktif. Pola produktif lokal ini secara praktek tidak terkena oleh imbas terpuruknya ekonomi global melalui berbagai investasi antar negara. Hal ini terjadi karena jumlah produksi terserap oleh konsumsi masyarakat secara lokal. Untuk itu pentingnya peningkatan masyarakat melalui peningkatan ekonomi lokal dengan mengembangkan kelembagaan masyarakat yang bersifat produktif dengan memberikan berbagai fasilitas yang menunjang keberadaan tersebut.
Pada masa krisis moneter, industri kecil dan menengah merupakan usaha yang tidak terkena imbas krisis karena serapan konsumsi adalah pada tingkat lokal dan sebagian besar bahan baku menggunakan bahan lokal. Selain itu, karakteristik usaha Industri Kecil dan Menengah ini adalah industri padat karya dimana banyak menggunakan tenaga kerja dibandingkan dengan modal. Sehingga secara ekonomi terjadi pemerataan pekerjaan dan pendapatan. Badan Pusat Statistik (2003) menyebutkan bahwa jumlah UKM tercatat 42,3 juta atau 99,90 % dari total jumlah unit usaha. UKM (Usaha Kecil dan Menengah) menyerap tenaga kerja sebanyak 79 juta atau 99,40 % dari total angkatan kerja. Kontribusi UKM dalam pembentukan PDB sebesar 56,70 %. Kemudian sumbangan UKM terhadap penerimaan devisa negara melalui kegiatan ekspor sebesar Rp 75,80 triliun atau 19,90 % dari total nilai ekspor.[1]
Dalam pengembangan ekonomi lokal terdapat berbagai kendala antara lain : permodalan, ketrampilan dan pemasaran. Banyak dari usaha kecil dan menengah tidak dapat bersaing akibat persoalan diatas. Permodalan yang rendah mempengaruhi peningkatan jumlah produksi yang akan terkait dengan jumlah tenaga kerja dan pendapatannya.[2] Ketrampilan merupakan bagian dari kinerja produksi yang mampu mempunyai daya saing pasar yang tinggi sehingga mampu untuk meningkatkan jumlah produksi. Hal ini yang masih perlu dikembangkan didalam masyarakat. Saat ini sering terjadi stagnasi ketrampilan produksi yang berakibat kualitas produksi yang tidak meningkat. Permasalahan lain adalah dari sisi pemasaran yang lemah sehingga produk tidak dapat diketahui oleh masyarakat secara luas.
Sampai saat ini meskipun masih banyak kendala dalam pengembangan industri Kecil dan Rumah Tangga (IKRT). Usaha ini mempunyai prospek yang baik dalam membantu peningkatan sumber dan pemerataan pendapatan bagi masyarakat. Oleh karena itu diperlukan penanganan dalam pengelolaan usaha industri kecil dan rumah tangga sehingga dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemerintah maupun masyarakat secara luas.

 Perumusan Masalah

§   Waktu market entry and exit relatif singkat;
§   Manajemen bersifat manual;
§   Produktivitas usaha dan tenaga kerja (umumnya anggota keluarga) rendah;
§   Orientasi pasar sangat terbatas;
§   Pendidikan rata-rata manajer hanya tingkat Sekolah Dasar;
§   Usaha dibuat sebagai usaha sampingan.
§   Ketergantungan bahan baku impor yang tinggi (diperkirakan 30 – 60 %).
§   Daya saing industri masih relatif rendah.
§   Struktur industri masih lemah.
§   Penguasaan teknologi pada IKM belum optimal.
§   Ketersediaan tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan dunia usaha industri masih rendah.

Tujuan

-           Untuk mengidentifikasi pola pengambilan keputusan oleh pelaku usaha dalam menetapkan jenis usaha industri kecil dan rumah tangga.
-           Untuk memetakan (mapping) cara berpikir pengusaha, dalam pengambilan keputusan untuk menetapkan jenis usaha indsutri kecil dan rumah tangga.
Analisis Jurnal 3

Judul
SOLUSI MEMPERTAHANKAN PEREKONOMIAN MELALUI UKM

Tema
Kebangkitan Ekonomi Nasional

Latar Belakang Masalah
Perekonomian  Indonesia  saat  ini  berusaha  menggeliat  untuk  dapat
bangkit  kembali  setelah  terpuruk  atau  krisis  ekonomi  dan  sosial  sejak  tahun
1978 yang lalu. Melepaskan dari keterpurukan ekonomi memang tidak mudah,
apalagi  bila  dibayang-bayangi  oleh  ancaman  kemungkinan  terjadinya  krisis
ekonomi jilid ke-2 di Asia  yang menjadi kekhawatiran para menteri keuangan
negara-negara Asia yang bertemu pada pertengahan bulan Mei 2007 di Jepang.
Kekhawatiran  terjadi  kembali  krisis ekonomi  merupakan  peringatan  dini  yang
harus  ditindaklanjuti  untuk  menangkalnya,  baik secara sendiri-sendiri  maupun
bersama  oleh  negara-negara  di  Asia.  Kebersaman  antar  negara  Asia  dalam
kontek  globalisasi  untuk  mencegah  krisis  berikutnya  akan  sangat  membantu
dalam hal ini Keichi Ohmae (2005) mengatakan bahwa ada empat faktor kunci
kehidupan    bisnis  dunia  yang  telah  meraih  posisi  yang  secara  efektif  tanpa
adanya batas, yaitu: komunikasi, modal, korporasi dan konsumen. Oleh karena
itu  dapat  disebutkan  bahwa  khusus  untuk  Indonesia  diperlukan  sesegera
mungkin  melakukan  upaya  mengerakkan  kegiatan  sektor  riil  secara  terencana
dan  berkesinambungan.  Ini  artinya  bahwa  keberadaan  institusi  yang  baik  dan
kuat akan berdampak positif bagi pengembangan sektor ekonomi riil. Laporan
Word  Bank  (2006)  menyebutkan  bahwa  ada  petunjuk  yang  mendukung
pandangan  bahwa  institusi  yang  lemah  dan  tidak  setara,  memiliki  pengaruh
kausatif atas instabilitas ekonomi. Karena upaya tersebut dipercaya akan dapat
meningkatkan  aktivitas  ekonomi  di  berbagai  lapangan  usaha  dan  wilayah,
sehingga menjadi barier bagi terjadinya krisis ekonomi jilid ke-2.
Salah  satu  bukti  empiris  adalah  bahwa  walaupun  banyak  hambatan,
sejak awal krisis ekonomi sepuluh tahun yang lalu sampai dengan saat ini roda
perekonomian  Indonesia  lebih  banyak  digerakkan  oleh  konsumsi  masyarakat
dan  ketangguhan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Oleh karena itu, upaya
pengembangan  Usaha  Kecil  dan  Menengah  terutama  yang  banyak
mengandalkan  sumberdaya  lokal  dan  didukung  oleh  adanya  institusi  yang
handal,  merupakan  tumpuan  dalam  upaya  memperbaiki  kondisi  sosial  dan
ekonomi negara di masa mendatang.


Perumusan Masalah

Dengan terbentuknya Model Agribisnis yang didalamnya terdapat
klaster bisnis lidah buaya ini, diharapkan dapat mengembangkan usaha kecil
dan menengah terpadu yang mampu menjadi salah satu solusi untuk
memperbaiki kondisi sosial ekonomi Indonesia.


Tujuan 

1) Menciptakan agroindustri berbasis lidah buaya terpadu dalam bentuk klaster
     yang tangguh.

2) Memberikan nilai tambah ekonomis bagi komoditi lidah buaya

3) Menciptakan  lapangan  kerja  bagi  masyarakat  terutama  pada  beberapa
     kawasan  disekitar khatulistiwa yang berlahan gambut.

4) Meningkatkan  pendapatan  dan  taraf  hidup  petani    budidaya  dan  pelaku
industri  pengolahan  lidah  buaya  serta  pihak  lain  yang  terkait  dengan
agribisnis lidah buaya

Sumber Jurnal 
http://www.smecda.com/kajian/files/jurnal/_5_%20Jurnal_Agribisnis_Aloevera.pdf



Membuat Tulisan Baru yang Dianmbil dari 3 Jurnal diatas
Tema

ANALISIS PERANAN UKM DALAM MENGEMBANGKAN EKONOMI NASIONAL


BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pengembangan ekonomi lokal selain meningkatkan pendapatan masyarakat serta untuk meningkatkan jumlah konsumsi masyarakat dilakukan dengan cara meningkatkan kapasitas produktif masyarakat melalui industri kecil dan menengah yang sering dikenal dengan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Usaha Kecil dan Menengah yang umumnya melibatkan banyak orang, baik sebagai pemilik usaha maupun tenaga kerja, tampaknya dipercaya banyak
pihak dapat menjadi solusi untuk mengerakkan aktivitas ekonomi riil di
Indonesia. Kendala yang dihadapi oleh UKM di Indonesia dalam mengemban
usahanya pada umumnya masih merupakan kendala klasik, seperti keterbatasan
akses terhadap sumber pendanaan dan pemasaran. Namun demikian, dibalik
kesulitan dana bagi pengembangan UKM terutama UKM pemula (start-up),
ternyata banyak diantara mereka yang produknya mempunyai keunggulan
komparatif. 

 
Perumusan Masalah
  1. Kenapa UKM tetap bertahan dalam keadaan ekonomi nasional yang tidak baik?
  2. Bagaimana UKM bisa bersaing didalam keadaan ekonomi yang tidak mengalami perkembangan?
  3. Program apa yang dapat membantu pebisnis UKM?
Tujuan
Membangun UKM supaya menjadi pendorong perekonomian Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar