Senin, 03 Desember 2012

Jurnal Perilaku Konsumen dan Review Jurnal I

ANALISIS PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAPKEPUTUSAN PEMBELIAN RUKO DI KOTA MALANG

INDAH YULIAN IMahasiswa Program Magister Manajemen PPSUBA gung Yuniarinto Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Djumilah Zain Dosen Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya


ABSTRAK 
Penelitian ini mengungkapkan pengaruh perilaku konsumen terhadapkeputusan pembelian yaitu dengan menganalisis faktor-faktor bauran pemasaran dankelompok referensi terhadap keputusan pembelian ruko di kota Malang. Dalam penelitian ini mengungkapkan pengaruh dari faktor produk, harga, lokasi, promosi, bukti fisik, kelompok referensi baik secara bersama-sama maupun secara parsial,serta dilengkapi pula mengenai faktor yang dominan pengaruhnya terhadapkeputusan pembelian ruko di kota Malang, khususnya di daerah berkembang di kotaMalang.Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis faktor,analisis regresi linear berganda. Secara keseluruhan hasil dari penelitian ini dapatdisimpulkan bahwa faktor produk, harga, lokasi strategis, promosi, bukti fisik, dankelompok referensi berpengaruh secara bersama-sama terhadap keputusankonsumen dalam membeli ruko di kota Malang. Secara parsial, produk, harga, lokasi strategis, bukti fisik berpengaruh signifikan sedangkan promosi dan kelompok referensi tidak berpengaruh. Untuk factor yang berpengaruh dominan terhadapkeputusan pembelian ruko di kota Malang adalah lokasi strategis. Hasil penelitianmenyarankan kepada pengembang untuk memahami perilaku konsumen untuk mengetahui konsep ruko yang diharapkan konsumen.Kata Kunci : Perilaku Konsumen, Keputusan Pembelian, Konsep Ruko

PENDAHULUAN
Pada kondisi lingkungan dimana terjadi perkembangan jumlah penduduk,akan diikuti oleh pengembangan pemukiman baru sehingga diperlukan adanyasarana untuk memenuhi kebutuhan masyarakat antara lain mendirikan sarana tempat berbelanja. Dalam kondisi seperti ini tentunya menjadi peluang bagi pengusaha/pengembang untuk ikut berperan dalam mengadakan pembangunantempat berbelanja seperti mal, plaza, trade center, dan rumah toko (ruko). Saat iniusaha membangun ruko merupakan salah satu peluang bisnis yang sedang marak,ditandai dengan cukup banyaknya pengusaha yang menginvestasikan modalnya danadanya kecenderungan semakin meningkatnya pembangunan ruko di daerah berkembang di kota MalangSejalan dengan menjamurnya bisnis properti yang ditandai dengandibangunnya komplek perumahan, ruko, mal, trade center, dan pusat pembelanjaanlainnya, terutama kehadiran ruko di kota Malang yang jumlahnya kian meningkatakan memberikan banyak pilihan tempat bagi pengusaha ritel atau pengusaha di bidang lain untuk membuka usaha. Alasan pemilihan lokasi penelitian pada daerah berkembang adalah karena pembangunan ruko pada beberapa tahun terakhir inilebih dipusatkan pada daerah berkembang seiring dengan rencana pengembangandaerah.Dengan semakin ketatnya tingkat persaingan dalam dunia usaha dewasa ini,mendorong para pengembang untuk memahami keinginan konsumen dengan caramempelajari perilaku konsumen. Berdasarkan pemahaman tentang perilakukonsumen yang baik dan tepat diharapkan akan dapat mengembangkan kegiatan pemasarannya dengan lebih baik lagi. Sebelum merencanakan pemasarannya, pengembang perlu mengenal konsumen, sasaran dan model keputusan yangdilakukan oleh konsumen tersebut. Sehingga pengembang mengetahui motif konsumen secara langsung atau tidak langsung yang besar pengaruhnya dalammenilai, mempersepsikan suatu ruko yang sesuai dengan konsep yang ada di benak konsumen. Pada dasarnya produk-produk yang ditawarkan oleh produsen dan dibelioleh konsumen adalah untuk memenuhi kebutuhan yang diharapkannya.Dengan melakukan analisa konsumen dapat diketahui faktor-faktor yangmempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian sehingga dapat digunakansebagai dasar untuk menetapkan kebijakan perusahaan yang tepat, dan diharapkan pengembang akan mempunyai peluang yang besar dalam mencapai posisi yang baik di pasar. Permasalahan yang ada sehubungan dengan penelitian ini adalah berdasarkan pengamatan terhadap pertumbuhan dan perkembangan jumlah rukoyang dibangun oleh pengembang ada yang tidak laku dipasarkan. Berdasarkan hasil pengamatan menunjukkan bahwa terdapat bangunan ruko di beberapa tempat yangtelah lama dibangun belum laku juga . Pernyataan ini didukung oleh hasil penelitianyang dilakukan oleh Cakrawala (2002) yang menyatakan bahwa rukobelum terisi (tidak laku) itu disebabkan oleh kurang mendalamnya pengembang dalam melakukan analisa pasar.Dalam penelitian ini difokuskan pada beberapa variabel eksternal yangdiperkirakan mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli ruko. Berdasarkanwawancara yang dilakukan peneliti dalam survei pendahuluan mereka lebih banyak fokus pada faktor eksternal khususnya pada pertimbangan harga, produk, lokasi, pengaruh promosi, bukti fisik, pengaruh kelompok referensi. Oleh karena itu, dalam penelitian ini memfokuskan pada variabel-variabel eksternal yaitu variabel produk,harga, lokasi, promosi, bukti fisik, dan pengaruh kelompok referensi.Berdasarkan latar belakang maka masalah dalam penelitian ini adalah“bagaimanakah pengaruh faktor-faktor bauran pemasaran (produk, harga, lokasi, promosi, bukti fisik) dan faktor sosial (kelompok referensi) baik secara simultanmaupun parsial terhadap keputusan konsumen dalam membeli ruko di daerah berkembang di kota Malang ?”Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh faktor-faktor bauran pemasaran (produk, harga, lokasi, promosi, bukti fisik), dan faktor sosial (kelompok referensi) baik secara simultan maupun secara parsial terhadap keputusan konsumendalam membeli ruko di daerah berkembang di kota Malang.

TINJAUAN PUSTAKA
Pada saat ini, tingkat persaingan antar perusahaan semakin tajam. Kondisiini membuat konsumen mempunyai banyak pilihan pada barang yang akan dibeli.Hanya barang yang memenuhi selera dan kepuasan konsumenlah yang akan dipilih.Oleh karena itu, saat ini aspek pemasaran merupakan ujung tombak bagi perusahaan. Kotler (1997) menyatakan bahwa pemasaran adalah proses perencanaandan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuanindividu dan organisasi. Para pemasar menganggap, konsumen saat ini sudah sangat selektif terhadap barang atau jasa yang ditawarkan oleh para produsen. Hal ini menjadikan pemasar harus mencari terobosan-terobosan baru yang dapat menarik ataumenimbulkan minat dan motivasi konsumen dengan menerapkan konsep pemasarandan bukan konsep penjualan. Konsep yang berwawasan pemasaran mempunyai perspektif dari luar ke dalam artinya konsep ini memusatkan perhatiannya padakebutuhan pelanggan, mengoordinasikan semua aktivitas pemasaran yangmempengaruhi konsumen dengan tujuan untuk memperoleh laba dalam jangka panjang dengan berwawasan meningkatkan nilai dari kepuasan bagi pelanggan.

Berkaitan dengan perilaku individu yang berbeda-beda, maka untuk mempelajari dan menganalisa perilaku konsumen diperlukan adanya suatu model yang dapat menggambarkan sebuah rancangan untuk membantu mengembangkanteori yang mengarahkan penelitian perilaku konsumen dan sebagai bahan dasar untuk mempelajari pengetahuan yang terus berkembang mengenai perilaku konsumen dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Menurut Henry Assael yang dikutip oleh Sutisna (2002) terdapat tiga faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen yaitu:

Faktor individu konsumen menjelaskan bahwa pilihan untuk membeli suatu produk dipengaruhi oleh variabel gagasan (kebutuhan, motivasi, sikap, persepsi)dan karakteristik konsumen (demografi, gaya hidup, kepribadian).

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian survei. Jenis penelitian yang digunakanadalah explanatory research, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskanhubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis (Singarimbun,1995).Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pembeli pertama sekaligus pemilik ruko sebagai tempat usaha di daerah berkembang di kota Malang yangdibangun mulai tahun 2000 – 2003. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Jumlah populasi pada tiap kecamatan dan kelurahan.
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara ditunjuk langsung dimanasampel memenuhi kriteria sebagai pembeli pertama sekaligus pemilik ruko yangdifungsikan sebagai tempat usaha yang dibangun mulai tahun 2000-2003.Sumber data adalah data primer meliputi jumlah ruko yang dibangun,dibangun tahun berapa, jumlah ruko yang sudah laku dan data yang diperolehlangsung dari responden melalui pengisian kuisioner. Data sekunder meliputi data pendukung yang diperoleh dari Kimpraswil Malang berupa data tentang daerah berkembang dan rencana pengembangan pemukiman, jurnal, surat kabar danliteratur yang mendukung data primer.
  • Teknik Pengukuran Data
  • Pengukuran data dengan skala Likert yang terdiri dari lima pilihan jawaban atas pertanyaan yang diajukan, yaitu sangat dipertimbangkan bernilai 5,dipertimbangkan bernilai 4, cukup dipertimbangkan 3, tidak dipertimbangkan bernilai 2, dan sangat tidak dipertimbangkan bernilai 1.
  • Uji Validitas Instrumen
  • Untuk menguji tingkat validitas data, dalam penelitian ini digunakan ujivaliditas konstruk (construct validity) dengan teknik korelasi “product moment”Syarat minimum untuk dianggap valid adalah nilai r ≥ 0,361 (Sugiyono,1999)
  • Uji Reliabilitas Instrumen
  • Dalam penelitian ini uji realibilitas data menggunakan pendekatan “AlphaCronbach”. Instumen dapat dikatakan handal (reliabel) bila memiliki koefisienkeandalan sebesar 0,6 atau lebih (Arikunto,1992).
  • Analisis Data
  • Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah analisis faktor dananalisis regresi linier berganda.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
  • Penggambaran karakteristik responden didasarkan pada umur, pendidikanterakhir, dan jenis usaha.-Responden dalam penelitian ini rata-rata berusia 33 – 46 tahun. Respondensudah mempunyai usia yang cukup matang dalam pengambilan keputusan dansudah berpengalaman di bidang usaha.-Karakteristik responden ditinjau dari tingkat pendidikan menunjukkan bahwasebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan terakhir sarjana. Tingkat pendidikan yang tinggi akan menentukan kemampuan seseorang dalam memilihruko yang fisible sebagai tempat usaha.
  • Karakteristik responden ditinjau dari segi jenis usaha menunjukkan bahwasebagian besar jenis usaha yang dijalankan para pemilik ruko adalah perdagangan dan jasa, yang umumnya yang umumnya merupakan kebutuhan pokok sehari-hariBerdasarkan hasil analisis semua instrumen penelitian reliabel dan validsehingga dapat digunakan.
  • Variabel-variabel Yang Tidak Memenuhi MSA.Dari hasil analisis faktor menunjukan bahwa dari 20 variabel semuanyamemenuhi syarat MSA. Batas kecukupan MSA adalah > 0,5 (Maholtra, 1996).
  • Penentuan Jumlah Faktor Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah Principle ComponentAnalysis (CPA). Penentuan jumlah faktor didasarkan pada nilai eigen value > 1,0(Maholtra 1996).
  • Rotasi Faktor Rotasi faktor yang digunakan adalah rotasi varimax, ketujuh faktor dapatdicerminkan oleh variabel analisis, yang memiliki faktor loading minimum 0,50.Hasil rotasi dari matriks faktor dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini:
  • Interpretasi Faktor Berdasarkan analisis sebelumnya dapat dilihat bahwa ada 19 variabel yangtersebar kedalam 7 faktor yang merupakan faktor-faktor yang dipertimbangkanoleh konsumen dalam membeli ruko di daerah berkembang di kota Malang.Interpretasi faktor dapat dilakukan dengan mengelompokan variabel yangmempunyai faktor loading > 0,50.
  • Skor Faktor Karena tujuan analisis faktor untuk mereduksi data guna analisis multivariatselanjutnya yaitu analisis regresi linier berganda maka proses analisis perludilanjutkan hingga penentuan skor faktor.
  • Uji Ketepatan Model (Model Fit)Berdasarkan hasil perhitungan, diketahui bahwa teknik analisis yangdigunakan dalam analisis faktor ini adalah tepat karena semua nilai variabelComponen Matrix > 0,50.
  • Pengaruh Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat Secara Simultan.
Model regresi dengan lebih dari dua variabel bebas digunakan Adjusted R sebagai koefisien determinasi (Santoso, 2000). Dari analisis regresi sebagaimanatercantum pada tabel 5 diperoleh hasil bahwa nilai koefisien determinasi AdjustedR = 0,665 berarti bahwa 66,5% keputusan konsumen dalam membeli ruko didaerah berkembang di kota Malang dipengaruhi oleh variabel produk, harga, lokasi, promosi, bukti fisik, kelompok referensi sedangkan 33,5% dipengaruhi oleh variabellain di luar model.
Pengaruh Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat Secara Parsial
Berdasarkan uji t pada tabel 5 dapat diketahui bahwa secara parsial variabel produk, harga, lokasi, dan bukti fisik berpengaruh signifikan terhadap keputusankonsumen dalam membeli ruko di daerah berkembang di kota Malang karena nilaisignifikansi t lebih kecil dari 5%. Sedangkan variabel promosi dan kelompok referensi secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumendalam membeli ruko di daerah berkembang di kota Malang karena nilai signifikansit lebih besar dari 5%.

  • Produk. Dari analisis diperoleh bahwa variabel produk berpengaruh positip terhadapkeputusan pembelian ruko. Hal ini berarti bahwa setiap usaha pengembang dalammemperbaiki desain ruko dan meningkatkan kualitas bangunan akan diikuti dengan peningkatan nilai pembelian ruko.
  • Harga. Dari analisis regresi diperoleh bahwa variabel harga berpengaruh negaripterhadap keputusan pembelian ruko. Hal ini berarti bahwa penetapan harga yangcukup mahal, pemberian potongan harga yang kurang menguntungkan, dan syarat pembayaran yang dirasa agak memberatkan akan diikuti dengan penurunan nilai pembelian ruko.
  • Lokasi. Dari analisis regresi diperoleh bahwa variabel lokasi berpengaruh positipterhadap keputusan pembelian ruko. Hal ini berarti bahwa setiap usaha pengembangdalam memilih lokasi pembangunan ruko di daerah yang mudah dijangkau saranatransportasi, dekat dengan pemukiman, mobilitas kendaraan dan orang ramai,nyaman dan perkembangan daerahnya pesat sebagai kawasan usaha akan diikutidengan peningkatan nilai pembelian ruko.
  • Bukti fisik.Dari analisis regresi diperoleh bahwa variabel bukti fisik berpengaruh positipterhadap keputusan pembelian ruko. Hal ini berarti bahwa setiap usaha pengembangdalam membangun ruko dengan menyediakan fasilitas parkir dan fasilitas umum(listrik, telpon, air) yang memadai dan ruko berada di lingkungan daerah yang amanakan diikuti dengan peningkatan nilai pembelian ruko.

Secara simultan variabel produk, harga, lokasi, promosi, bukti fisik, dankelompok referensi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian ruko di daerah berkembang di kota Malang, artinya bahwa konsumendalam membeli ruko di daerah berkembang di kota Malang 66,5% akanmempertimbangkan faktor produk, harga, lokasi, promosi, bukti fisik, dan kelompok referensi secara bersama-sama. Sedangkan 33,5% mempertimbangkan faktor lainyang tidak dibahas dalam penelitian ini. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwadengan hanya mengandalkan lokasi strategis saja atau desain yang menarik ataulahan parkir yang luas, belum tentu bisa meningkatkan daya tarik konsumen dannilai jual dari komplek rukonya. Bila dikaitkan dengan kasus banyaknya ruko yangtidak laku disebabkan karena pengusaha ruko yang kebanyakan adalah pengembang perorangan hanya mencoba usaha pada bisnis properti untuk mengikuti tren yangada sehingga mereka tidak memperhatikan faktor-faktor yang dipertimbangkankonsumen dalam membeli ruko. Hal ini berarti bahwa pengembang atau pengusaharuko dalam membangun ruko harus mempertimbangkan semua faktor tersebutdengan harapan semua ruko yang ditawarkan diminati konsumen dan laku terjual.Secara teoritis, hasil penelitian ini mendukung teori pemasaran yang dikemukakan oleh Amirullah (2003) mengenai faktor-faktor eksternal, antara lain bauran pemasaran dan kelompok referensi yang mempengaruhi keputusan konsumendalam membeli.

Produk
Jika dilihat dari gambaran jawaban responden tentang variabel produk maka dapat dikatakan bahwa dalam membeli ruko mereka mempertimbangkanmasalah disain dan kualitas bangunan. Para pembeli ruko kini lebih menyukai ruko-ruko yang dibangun dengan disain dan arsitektur bergaya luar negeri, terutama bergaya Eropa dan Amerika (Properti, edisi Pebruari 2003). Hal ini menunjukkan bahwa disain dan arsitektur bangunan luar ruko yang cantik menjadi tren karenayang dibutuhkan calon pembeli ruko ternyata disain luarnya antara lain disain bergaya spanyol dan mediterania. Untuk menciptakan disain yang menarik, pengembang harus mengikuti tren model ruko yang banyak diminati konsumen.Selain itu pengembang harus memperhatikan dan meningkatkan kualitas bangunandengan melakukan pemilihan material yang baik dan berkualitas tinggi sertamelakukan pengawasan pekerjaan sesuai dengan perencanaan. Selain itu untuk menarik konsumen pembeli ruko, pengembang bisa menawarkan harga yang lebihmurah untuk bangunan ruko yang sudah lama dibangun dan belum laku. Karenasemakin lama usia bangunan ruko akan berdampak pada tampilan dan kondisi rukoyang tidak sebagus awalnya.

Harga
Penetapan harga ruko yang wajar, pemberian potongan harga yangmenguntungkan dan syarat pembayaran yang meringankan menjadi harapan dan pertimbangan konsumen dalam membeli ruko. Kenyataannya harga ruko masihdinilai cukup mahal oleh sebagian besar konsumen, sehingga diharapkan pemberian potongan harga dan kemudahan syarat pembayaran akan meringankan konsumen.Karena pada dasarnya mahal tidaknya ruko adalah relatif. Mahalnya harga rukodikarenakan letak lokasi ruko yang cukup strategis dan tanah tempat dibangun ruko mempunyai nilai jual yang cukup tinggi. Meskipun harganya mahal tetapi fisiblesebagai tempat usaha akan tetap dibeli. Untuk meningkatkan daya tarik konsumenterhadap ruko yang ditawarkan, pengembang dapat memberikan potongan harga bagi yang membayar secara cash atau memberikan kemudahan sistem pembayarandengan cara diangsur.

Lokasi
Lokasi yang strategis merupakan syarat yang harus dipenuhi pada saatkonsumen membeli ruko sebagai tempat usaha. Startegis dalam arti lokasi rukomudah dijangkau sarana transportasi, dekat dengan pemukiman penduduk, mobilitaskendaraan dan orang yang lewat ramai, lokasinya nyaman, dan daerahnyamempunyai indikasi untuk berkembang menjadi kawasan usaha. Hal ini tampak pada hasil jawaban responden yang sebagian besar menyatakan lokasi ruko yangdibeli cukup strategis. Rata-rata mereka sangat menginginkan lokasi ruko yang berada di jalan utama yang mudah dijangkau oleh sarana transportasi, tingkatkepadatan lalu lintas kendaraan dan orang yang lewat cukup padat, dekat dengan pemukiman penduduk, nyaman sebagai tempat usaha, dan berada di daerah yangmempunyai prospek berkembang menjadi kawasan usaha. Hal ini dimaksudkan agar usaha yang dijalankan dapat dengan mudah dijangkau oleh konsumen. Banyaknyafrekwensi kendaraan dan orang yang lewat akan memberi peluang yang cukup besar bagi orang untuk singgah dan berbelanja ke lokasi ruko.

Promosi
Dalam penelitian ini promosi secara parsial tidak berpengaruh signifikanterhadap keputusan pembelian ruko. Jika ditinjau dari jawaban responden, rata-ratamereka menyatakan promosi cukup mempengaruhi keputusan pembelian ruko.Walaupun ada sekitar 41% dari 100 responden tidak dipengaruhi oleh promosi.Pada umumnya dalam memutuskan membeli ruko, mereka telah mempunyai konseptentang ruko yang akan dibeli dan disesuaikan dengan jenis usaha yang akandijalankan. Tujuan pengembang melakukan promosi adalah untuk menginformasikan dan menarik konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan.Tetapi sampai sejauh mana promosi itu dapat mempengaruhi konsumen tergantung pada tingkat efektifitas promosi yang dilakukan oleh pengembang. Agar promosiyang dilakukan lebih efektif, pengembang harus memahami perilaku pembeli rukoagar mereka mendapatkan gambaran tentang konsep ruko yang dikehendaki olehkonsumen dan dikaitkan dengan jenis usaha yang akan dijalankan.

Bukti fisik 
Salah satu daya tarik ruko agar diminati pembeli ruko adalah fasilitas yangdisediakan oleh pengembang, antara lain fasilitas sarana parkir, penyediaan fasilitasumum dan keamanan lingkungan ruko. Dari hasil analisis didapatkan bahwa untuk variabel bukti fisik yang dipertimbangkan konsumen adalah tersedianya sarana parkir yang memadai, fasilitas umum seperti listrik, telpon dan air yang memadai,serta keamanan lingkungan ruko. Lahan parkir yang tidak memadai menjadi salahsatu penyebab kemacetan lalu lintas sehingga menyebabkan orang untuk enggan berbelanja ke ruko tersebut. Oeh karena itu ketersediaan lahan parkir yang memadaimenjadi daya tarik dan pertimbangan konsumen dalam membeli ruko. Faktor keamanan dipertimbangkan karena jika daerah lingkungan ruko rawan maka pembeli ruko enggan untuk membuka usaha di ruko tersebut dan tempat usaha akansepi dari pembeli atau pengunjung.

REVIEW JURNAL
Tema: Perilaku Konsumen

ANALISIS PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RUKO DI KOTA MALANG

Latar Belakang Penelitian
Dalam penelitian ini pengaruh kelompok referensi secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian ruko. Jika ditinjau darianalisis deskriptif rata-rata responden menyatakan dalam membeli ruko merekatidak dipengaruhi oleh saran dari rekan usaha dan orang yang telah membeli ruko.Hal ini dikarenakan mereka mempunyai prinsip dan pandangan sendiri tentang rukoyang sesuai dengan jenis usaha yang akan dijalankan. Selain itu adanya anggapan bahwa dalam dunia usaha pasti ada unsur persaingan, sehingga saran dari rekanusaha cukup dipertimbangkan tetapi tidak berpengaruh besar dalam pengambilankeputusan pembelian ruko. Dalam menentukan ruko mana yang akan dibeli,konsumen lebih suka menganalisa sendiri fisible tidaknya lokasi ruko untuk jenisusahanya.

Perumusan Masalah
Ditinjau dari diskripsi jawaban responden diketahui bahwa sebagian besar responden menilai bahwa ruko yang dibeli menguntungkan dan mempunyaikeinginan untuk membeli lagi di lokasi yang berbeda untuk mengembangkanusahanya. Hanya sebagian kecil responden yang tidak berkeinginan membeli rukolagi karena mereka belum melihat perkembangan yang berarti dari usaha yangdijalankan sehingga sementara waktu belum mempunyai keberanian untuk mempunyai ruko lagi.

Tujuan Penelitian
Dari hasil penelitian ini ditujukan kepada pengembang supaya ruko yangdibangun diminati dan laku maka yang perlu dilakukan adalah memahami perilaku konsumen agar memperoleh gambaran tentang konsep ruko yangdiinginkan konsumen dan faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalammembeli ruko.2.Variabel lokasi strategis merupakan faktor dominan yang masih harusdipertimbangkan pengembang sebelum membangun ruko. Namun demikian perlu dilakukan inovasi-inovasi pada ruko yang akan dibangun dan tidak hanya bertumpu pada lokasi strategis tetapi juga faktor produk, harga, dan bukti fisik.3.Peneliti menyadari bahwa hasil penelitian ini belum sempurna karena adanya berbagai keterbatasan antara lain tidak dibedakannya populasi berdasarkan jenisusaha yang dijalankan sehingga peneliti yang akan datang dapat meneruskandan menyempurnakan penelitian ini dengan mengkaji faktor-faktor lain yangmempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli ruko, seperti motivasiorang membeli ruko, faktor budaya dari segi kepercayaan masing-masingkelompok budaya terhadap tata letak ruko, faktor ekonomi yaitu potensi orangyang berbelanja ke ruko, serta ditinjau dari jenis usaha yang dijalankan.

METODOLOGI PENELITIAN
Metode Penelitian
Menjelaskan bahwa faktor lingkungan yang mempengaruhi keputusankonsumen adalah faktor budaya ( norma masyarakat, sub budaya), kelas sosial(pendapatan, jenis pekerjaan), kelompok referensi ( teman, sub budaya), kelassosial (pendapatan, jenis pekerjaan), kelompok referensi ( teman, keluarga),situasi ( situasi dimana barang atau jasa dikonsumsi).
Menjelaskan tentang variabel yang berada dibawah kontrol pemasar yaitu bauran pemasaran. Dalam hal ini strategi pemasaran yang lazim dikembangkanoleh pemasar yaitu yang berhubungan dengan produk apa yang akanditawarkan, penentuan harga jual produknya, strategi promosinya, dan bagaimana melakukan distribusi produk pada konsumen. Selanjutnya pemasar harus mengevaluasi strategi pemasaran yang dilakukan dengan melihat responkonsumen untuk memperbaiki strategi pemasaran di masa depan. Sementara itukonsumen individual akan mengevaluasi pembelian yang telah dilakukannya.Menurut Amirullah (2003), faktor-faktor yang mempengaruhi keputusanmembeli konsumen secara sederhana dibagi dalam dua bagian, yaitu a) kekuataninternal, seperti : pengalaman, belajar, kepribadian dan konsep diri, motivasi danketerlibatan, sikap dan keinginan, b) kekuatan eksternal, seperti : faktor budaya,sosial, lingkungan ekonomi, dan bauran pemasaran.Dari penelitian terdahulu, penulis mengambil beberapa variabel yangrelevan dengan objek penelitian ini yaitu variabel produk, harga, lokasi, promosi, bukti fisik, kelompok referensi.

Jenis dan Sumber Data Penelitian
Dengan demikian maka konsep pemasaran mengisyaratkan bahwa kegiatan pemasaran suatu perusahaan harus dimulai dengan usaha mengenal danmerumuskan keinginan dan kebutuhan dari konsumennya, yang didukung denganmarketing mix, yang merupakan pemandu pelaksanaan fungsi pemasaran agar kebutuhan dapat terpenuhi serta memuaskan para konsumen.Sikap dan perilaku konsumen mempunyai peranan yang cukup besar dalammenentukan strategi pemasaran yang tepat. Menurut Loudon dan Betta (1993) perilaku konsumen didefinisikan sebagai proses pengambilan dan aktivitas secarafisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapatmempergunakan barang dan jasa.

ANALISIS DATA
Data yang diperoleh dianalisa dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :
Analisis statistik deskriptif, pada umumnya mereka mempunyai prinsip dan mempunyai pandangan sendiri tentang konsep ruko yangsesuai dengan jenis usaha yang akan dijalankan. Sehingga mereka berpegang padaapa yang telah dikonsepkan dalam benak mereka mengenai ruko yang akan dibeli.Selain itu untuk menentukan ruko yang dianggap paling sesuai dengan kebutuhandan jenis usaha yang akan dijalankan, umumnya mereka melakukan survei denganmelihat sendiri pada saat ruko itu dibangun dan menganalisa apakah ruko tersebutfisible sebagai tempat usaha atau tidak berdasarkan kriteria-kriteria yang telahmereka tentukan.Secara empiris penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan keputusan pembelian. Perbedaanya terletak Analisis deskriptif, pada obyek penelitiannya yaitu pada penelitian sebelumnya pembelian rumah sedangkan obyek pada penelitian ini adalah rumah toko (ruko). Walaupun ditinjau dari segi manfaatdan tujuan pembeliannya berbeda yaitu pembelian rumah untuk tempat tinggal(kepuasan konsumen) sedangkan pembelian ruko dominan untuk usaha(keuntungan), tetapi untuk faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam pembelian adalah sama.Bertolak dari hasil analisis diskriptif jawaban responden maka akandibahas variabel-variabel yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeliruko di daerah berkembang di Kota Malang. 

KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian dan hasil analisis terhadap para konsumen pembeli rukodi daerah berkembang di Kota Malang, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut.
Hasil analisis menunjukkan bahwa secara simultan variabel produk dengandisain mengikuti tren luar negeri, berlantai dua dan kualitas bangunan yangmemadai, harga yang wajar dengan diskon rata-rata 5% dengan sistem pembayaran 20% dibayar dimuka dan sisanya diangsur 10 kali per bulan, lokasistrategis di tepi jalan raya, nyaman, dekat dengan pemukiman penduduk dan berada di daerah berkembang sebagai kawasan usaha, serta bukti fisik yaitutersedianya fasilitas parkir, umum, keamanan yang memadai, berpengaruhsignifikan terhadap keputusan pembelian ruko di daerah berkembang di kotaMalang. Sekitar 66,5% variabel bebas tersebut berpengaruh terhadap variabelterikat dan 33,5% dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitianini seperti faktor intern (motivasi orang membeli ruko), faktor ekonomi (potensiorang yang berbelanja ke ruko), faktor budaya (dari segi kepercayaan masing-masing kelompok budaya terhadap tata letak ruko) dan berdasarkan jenis usaha yang dijalankan.
Variabel lokasi strategis merupakan variabel yang berpengaruh dominanterhadap keputusan pembelian ruko di daerah berkembang di kota Malang.4.Hasil penelitian menunjukkan adanya kecenderungan konsumen merasa untungsetelah membeli ruko. Ditunjukkan oleh omzet penjualan perhari dari pedagangrata-rata 100.000 sampai 500.000 rupiah sesuai dengan jenis usaha dan harga barang yang dijual. Adanya kenaikan pendapatan yang diperoleh mendorong pemilik ruko untuk membeli lagi di lokasi yang berbeda dalam rangkamengembangkan usahanya. Hal ini mengindikasikan bahwa prospek usahamembangun ruko untuk saat ini masih cukup baik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar