BAB II
2. LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian dan Kriteria Usaha Kecil
Menurut
Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 9 tahun
1995 pasal 1 angka 1; tentang usaha kecil dan koperasi, Usaha
kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria
kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang.
Kriteria usaha
kecil menurut Undang-Undang Usaha Kecil dan kopersi
diantaranya adalah :
a. Memiliki kekayaan bersih paling
banyak Rp.200.000.000,00 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha .
b. Memiliki hasil penjualan
tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000.00
c. Milik warga negara Indonesia
d.
Berdiri sendiri bukan merupakan
anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasi atau berafiliasi
baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah dan besar, dan
e. Berbentuk usaha orang
perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang
berbadan hukum seperti koperasi.
2.2. Lingkungan Eksternal Perusahaan
Lingkungan eksternal merupakan kondisi diluar perusahaan yang dapat mempengaruhi kehidupan perusahaan. Menurut Viljoen (1991:152 dalam Moeljadi, 1998 : 28 ) lingkungan eksternal ini sering disebut sebagai external Opportunites dan Threats, mencakup political, social, technological, economic,geographic, customers, suppliers, competitors, creditors dan labour. Glueck (1993:87) dalam Moeljadi (1998 : 28) menyebut lingkungan ini sebagai “faktor-faktor luar perusahaan yang dapat menimbulkan peluang atau ancaman”.
2.3. Lingkungan Internal Perusahaan
Setiap usaha yang dilakukan perusahaan selalu dihadapkan pada situasi yang selalu berubah. Kondisi tersebut tidak mungkin dilaksanakan tanpa adanya proses penyesesuaian terhadap kondisi ekternal yang ada. Jadi lingkungan internal merupakan cerminan kekuatan atau kelemahan dari suatu organisasi perusahaan dan dapat mencerminkan kemampuan manajemen untuk mengelola perusahaan. Hal ini dapat menunjukkan kekuatan sumber daya, meliputi segala aspek material atau non material yang dimiliki perusahaan dalam menjalankan usaha dan fungsinya untuk berproduksi secara komersial. Konsep tersebut terdiri dari kemampuan pengusaha, kemampuan optimalisasi proses produksi yang ada, kapabilitas mengadakan ekspansi pasar, dan pengelolaan keuangannya (Hunger,1993:15 dalam Moeljadi 1998 : 33).
2.4. Segi
Kelemahan Perusahaan Kecil
Kelemahan
perusahaan kecil pada umumnya, ( Marbun, 1993 )
1. Tidak atau kurang mempunyai perencanaan tertulis
2.
Kurang berorientasi ke masa depan, melainkan kepada hari kehari saja
3.
Kurang memiliki pendidikan yang relevan
4.
Tanpa menggunakan pembukuan atau pencatatan yang teratur
5.
Tidak ada atau jarang terjadi pengkaderan
6.
Cepat puas
Menurut Thomas W. dan Norman M. (
2002 : 23 ), sebab-sebab kegagalan bisnis
sebagai berikut : Ketidakmampuan
manajemen
Ketidakmampuan manajemen kebanyakan bisnis kecil
meliputi :
-
Kurangnya pengalaman, lemahnya
kemampuan pengambilan keputusan, atau lemahnya kendali keuangan,
-
Pertumbuhan tak terkendali
-
Lokasi yang kurang baik
-
Pengendalian persediaan yang
tidak baik
2.5. Segi Kekuatan
Perusahaan Kecil
Keberhasilan pada perusahaan di
mulai dari kecil sampai menjadi pengusaha nasional atau internasional,
keberhasilan tersebut karena berbagai faktor antara lain faktor kejelian,
ketajaman menganalisis keadaan, pandai mengikuti dan memanfaatkan situasi,
tekun, mudah tanggap pada pembaharuan, dan dilakukan pembinaan terus menerus
kepada bawahannya atau karyawannya.
Kekuatan perusahaan
kecil di Indonesia antara lain karena :
a.
Tidak birokrasi dan mandiri
b. Cepat
tanggap dan fleksibel
2.6. Menilai Peluang Pasar
Perusahaan selalu
membutuhkan informasi dan pengetahuan tentang pasar atas produk yang
dihasilkan, dengan riset pasar dapat membuat keputusan pemasaran yang lebih
baik. ( Geoffrey G : 2000). Dengan riset
pasar dapat membantu :
-
menemukan pasar yang menguntungkan,
-
memilih produk yang dapat dijual,
-
menentukan perubahan dalam perilaku konsumen,
-
meningkatkan teknik-teknik pemasaran, dan
-
merencanakan sasaran-sasaran yang realistik.
2.7.
Prospek Masa Depan Perusahaan
Kecil di Indonesia
Perkembangan teknologi informasi
misalnya komputer, di mana segala sesuatu bergerak dengan cepat dan situasi
cepat berubah, apakah eksistensi perusahaan kecil masih dapat diharapkan atau tidak.
Di Jerman Barat, Belanda, Inggris atau
Amerika terdapat selalu menjumpai mata rantai toko swalayan (supermarket).
Namun demikian, secara keseluruhan nasib perusahaan kecil dapat diharapkan karena beberapa alasan
ekonomis dan terkadang non ekonomis. Ternyata perusahaan kecil sering berfungsi
sebagai pusat-pusat komunikasi lokal dan bertemu muka sambil belanja. Di
Indonesia perusahaan kecil masih potensial khususnya di kota kecil dan daerah terpencil yang
merupakan penghasil produk untuk pelengkap dengan sendirinya, selain itu
komposisi penduduk Indonesia
yang 80 % tinggal di pedesaan.
2.8. Analisis S W O T
Dalam dunia bisnis, kekuatan dan
kelemahan perusahaan adalah hasil analisis perbandingan antara perusahaan dan
perusahaan pesaing. Misalnya perusahaan mempunyai kemampuan berproduksi secara
efisien, ternyata perusahaan pesaing memiliki kemampuan teknologi yang lebih
efektif dan efisien, maka bagi perusahaan tersebut merupakan kelemahan. Analisis kekuatan, kelemahan,
kesempatan/peluang, dan ancaman ( strength,
weakness, opportunity, threats / SWOT )
adalah sebuah teknik yang sederhana, mudah dipahami, dan juga dapat
digunakan dalam merumuskan strategi-strategi dan kebijakan – kebijakan untuk
pengelolaan perusahaan. Sehingga SWOT tidak mempunyai batasan waktu, artinya
akan selalu berubah sesuai dengan perkembangan jaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar